Metrologi Industri dan Pengukuran
—
Thursday, 17 December 2015
—
Add Comment
—
Education
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Tinjauan
Umum Metrologi Industri dan Pengukuran
Metrologi
adalah ilmu pengukuran besaran teknik. Sesuai dengan jenis besarn yang diukur
maka Metrologi Geometrik hanya berkaitan dengan besaran panjang. Seringkali
istilah Metrologi Geometrik ini dikatakan sebagai Metrologi Dimensi
(Dimensional Metrology). Sesungguhnya dimensi hanya salah satu jenis elemen
geometrik dan masih ada jenis elemen geometrik yang lain yaitu bentuk, posisi
dan kehalusan permukaan. Sementara itu, karena metrologi geometrik ini banyak
dimanfaatkan oleh industri pemesinan pada khususnya dan industri engineering
pada umumnya maka dapat dikatakan sebagai Metrologi Industri.
Metrologi
Geometrik berfungsi sebagai cara untuk mengukur apakah karakter geometri masih
memenuhi spesifikasi geometrik yaitu acuan yang berupa toleransi geometrik.
Sesuai dengan bentuk geometri dan ukuran dari daerah, maka perlu dipilih cara/
metode dan alat ukur yang cocok/ sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian
metrologi geometrik berkembang sesuai dengan kemajuan proses pembuatan serta
tuntutan akan kenaikan kualitas dari berbagai mesin dan peraltan. Meskipun
demikian, serupa dengan proses pembuatan maka pada proses pengukuran ada
kemungkinan terjadinya kesalahan.
Proses
atau kegiatan pengukuran merupakan pembandingan kuantitatif antara standar yang
telah ditentukan sebelumnya dengan yang diukur. Kata diukur (Measurand)
digunakan untuk menunjukkan parameter fisika tertentu yang sedang diamati dan
diukur, yaitu kuantitas masuka ke proses pengukuran.
Standar
pembanding haruslah mempunyai sifat yang sama dengan yang diukur yaitu :
-
Dapat didefinisikan secara phisik
-
Jelas dan tidak berubah dengan waktu
-
Dapat digunakan sebagai pembanding, dimana saja
di dunia ini.
Besaran
standar dari setiap pengukuran dapat merupakan salah satu atau gabungan dari
besaran-besaran dasar. Dalam sistem satuan yang telah disepakati secara
internasional misalnya National Bureau Of Standardization (ISD) atau (SI Units,
International System of Units, Le Systeme Internasional d’unites) dikenal tujuh
besaran dasar, setiap besaran dasar mempunyai satuan standar dengan simbolnya,
dn juga pengukuran besaran ini mencakup pertimbangan permakaian barang-barang
listrik karena sering lebih mempermudah
untuk men-transklus atau mengubah mekanis yang diukur menjadi besaran listrik
yang sesuai.
1.2.
Satuan
Pengukuran
Tabel 1.1. Satuan Dasar dari SI
Besaran dasar
|
Nama satuan standar
|
Simbol
|
Panjang
|
Meter (meter)
|
M
|
Kilogram
(kilogram)
|
Kg
|
|
Waktu
|
Detik (scond)
|
S
|
Arus listrik
|
Amper (ampera)
|
A
|
Temperatur
termodinamika
|
Kelvin (kelvin)
|
K
|
Jumlah zat
|
Mol (mole)
|
Mol
|
Intensitas
cahaya
|
Lilin (candela)
|
Cd
|
Satuan tambahan
|
||
Sudut bidang
|
Radial (radian)
|
Rad*)
|
Sudut ruang
|
Steradial
(steradian)
|
sr
|
*) satu derajat adalah sama
dengan =
Semua
besaran standar dari setiap pengukuran yang bukan merupakan besaran dasar
tersebut diatas adalah merupakan turunan (gabungan) dari beberapa besaran
dasar,
Tabel 1.2. Contoh satuan turunan
Besaran
|
Nama Satuan Standar
|
Simbol
|
Luas bidang
|
Meterpersegi
|
m2
|
Volume
|
Meterkubik
|
m3
|
Kecepatan
|
Meterperdetik
|
m/sq
|
Percepatan
|
Meterperkwadrat
detik
|
m/s2
|
N, kg. m/s2
|
||
Tekanan
|
Pascal
|
|
Enersi, (kerja)
|
Joule
|
J, Namun, kg. m2/
s3
|
Daya
|
Watt
|
W, J/s, kg.m2/
(s3. A)
|
Tahanan listrik
|
Olum
|
Ω, V/A, kg.m2/(s3.A2)
|
Beberapa
nama awalan biasanya digunakan untuk membentuka hasil kali dengan bilang dasar
sepuluh bagi nama-nama satuan standar diatas
Tabel 1.3. Nama awalan untuk membentuk hasil kali
Faktor Penguji
|
Nama Awalan
|
Simbol
|
Contoh
|
1018
|
Eksa
(exa)
|
E
|
1
kg = 103 g
|
1015
|
Peta
(peta)
|
P
|
1
MW = 106W
|
1012
|
Tera
(tera)
|
T
|
1
cm = 10-2 m
|
109
|
Giga
(giga)
|
G
|
1
mm = 10 -3 m
|
106
|
Mega
(mega)
|
M
|
1
µm = 10-6 m
|
103
|
Kilo
(kolo)
|
k
|
|
102
|
Hekto
(hecto)
|
h
|
|
101
|
Deka
(deca)
|
da
|
|
10-1
|
Desi
(deci)
|
d
|
|
10-2
|
Senti
(centi)
|
c
|
|
10-3
|
Mili
(milli)
|
m
|
|
10-6
|
Mikro
(micro)
|
µ
|
|
10-9
|
Nano
(nano)
|
n
|
|
10-12
|
Piko
(pico)
|
p
|
|
10-15
|
Femto
(femto)
|
f
|
|
10-18
|
Ato
(atto)
|
a
|
Untuk
pengukuran geometris besaran dasar yang digunakan adalah besaran panjang dengan
satuan standar panjang, meter (m) serta satuan tambahan yaitu sudut bidang,
derajat (0) atau radial (rad).
Setelah
mengalami perubahan-perubahan dalam mendefinisikan meter, maka disepakati
secara internasional bahwa yang disebut dengan satu meter adalah :
-
Panjang yang sama dengan 1650763,73 kali panjang
gelombang dalam ruang hampa dari radiasi (sinar) yang timbul akibat perubahan
tingkatan enersi antara 2p10 dan 5d5 dari
atom Kripton 86.
Dalam
prakteknya pengukuran tidak dilakukan dengan secara langsung membandingkan
dengan standar meter, melainkan digunakan alat pembanding yaitu alat ukur. Pada
bermacam-macam jenis alat ukur akan kita temukan skala ukuran.
Berdasarkan
skala ini maka kita dapat membaca beberapa panjang atau dimensi dari suatu
obyek ukur. Dengan demikian untuk memastikan bahwa harga yang ditunjukkan oleh
alat ukur tidak menyimpang maka alat ukur harus dilakukan kalibrasi.
Kalibrasi/
peneraan yaitu mencocokkan harga-harga (bukan satu harga) yang tercantum pada
skala alat ukur dengan harga-harga standar (harga sebenarnya). Kalibrasi bukan
saja diharuskan untuk alat ukur yang baru, tetapi juga alat ukur yang telah
lama diperkirakan karena ada masa kadaluwarsa. Hal ini semata-mata untuk
menghindari “penipuan” dari alat akan misalnya kealiran dari
komponen-kompononenya.
0 Response to "Metrologi Industri dan Pengukuran"